Hukumanmu: duduk manis 30 menit

Posted by LeonnieFM at 11:06 AM

Rasanya wajah ini baru menoleh sedetik saja, tiba-tiba Ilya si kecil sudah tersungkur di lantai dan menangis kesakitan. Di sebelahnya Immi masih terlihat baru menarik tangannya sehabis mendorong Ilya tersungkur di lantai. Apa alasannya tidak jelas, karena sejenak lalu keduanya masih asyik bermain. Setelah memastikan tidak ada hal serius terjadi pada Ilya, padangan langsung diarahkan pada Immi, dia sedang pasang muka kaget dan bilang "nangis yaaaa?"

Immi, ya ampun, gadis kecil yang belum genap 3 tahun itu, paling pandai mengambil hati. Setiap muka kami sudah ditekuk dan merona merah marah, dia akan dengan lucu memeluk kami, mencium pipi kami dan bilang "cium yaaaaa" Igo, dia lebih sulit lagi.... dia merasa dunianya milik dia sendiri dan dialah rajanya. Tak ada kesalahan baginya. Setiap kami marah dia akan membalas dengan mengepalkan tangan gemas dan membuat suara menahan. Ilya? dia baru saja lewat bulannya yang ke 10 sejak kelahirannya.

Iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih anak ini bikin gemas kesal banget kali ini. Tangan saya langsung menunjuk pada sebuah meja. Bibir Immi langsung berubah bentuk, menahan tangis. Tangannya saya gandeng kemudian tubuhnya saya angkat, didudukan di atas meja. "Immi, Ilya sakit kalau didorong begitu. Nah, sekarang Immi duduk di sini setengah jam ya, nanti sudah turun ga boleh dorong Ilya lagi. Dorong koko Igo juga ga boleh ya........." Immi sambil menahan tangis menjawab, "duduk ya? sakit ya?"

Jadi orang tua memang beneran ga mudah! Mendidik mereka adalah tugas paling berat dan kemungkinan kita melakukan kesalahan sangat besar setiap menitnya. Sekian banyak pakar berlomba-lomba memberikan arahan bahkan motivasi yang begitu pesimisnya saya yakini kalau belum tentu mereka becus melakukannya dengan keluarga sendiri. Urusan hukum menghukum anak karena kenakalan dan kesalahan mereka adalah salah satu topik yang sangat saya cermati. Pantang memukul anak dan hukuman fisik lain, kata-kata kasar juga diharamkan di rumah kami. Tidak mudah kadang menahan emosi jika tidak mengingat bahwa mereka tidak mengetahui bahkan tidak mengerti resiko dan akibat dari tindakan mereka. Dan berteriak bahkan memukul mereka tidak akan membuat mereka lebih mengerti.

Akhirnya meja atau kursi di rumah menjadi jawaban bagi saya. Biarkan anak duduk beberapa saat, katakanlah sebagai hukuman, biar dia menangkap bahwa apa yang baru saja ia lakukan tidak diperkenankan. Soal mengapa dan seterusnya biarlah menjadi bahan untuk sesi-sesi lain di kemudian hari, saat anak sudah dapat diajak diskusi lebih lanjut.

Anak-anak mulai mengerti bahwa mereka sedang mengalami suatu sesi khusus kalau mommy atau daddy sudah mengantar mereka ke meja dan menunjuk pada jam dinding. Igo dan Immi walau mampu tidak akan turun sampai kami memeluk menggendong mereka turun. Tangisan mereka juga sudah berubah, bukan lagi protes karena tidak boleh turun melainkan karena menyesal. Nah! Ini satu lagi perang batin, menahan diri tidak cepat luluh saat mendengar senggukan sedih mereka. Tunggu ya sayang, waktumu belajar menanggung resiko atas sebuah perbuatan masih beberapa menit lagi. Inilah hidup, tapi jangan kau takut, mommy & daddy ada di sampingmu menemanimu belajar.

Dulu sering dengar orang bilang, kalau dihukum artinya disayang. Apa iya? Hukuman yang seperti apa? Kalau bukan hukuman yang mendidik dan tidak mengacaukan rasa aman dalam diri anak, apa masih ada kasih sayang dalam hukuman itu?

Ga sabar deh nunggu saat anak-anak cukup besar untuk diajak diskusi, sekarang cuma bisa geli-geli sendiri saat Immi berusaha meniru gaya berdialogku dan Fajar. Dia duduk manis di depanku dan bicara sederet panjang kata-kata dalam bahasa bayinya yang 99% tidak kumengerti. Saat aku tersenyum geli atau memalingkan wajah, tangannya akan ditakupkan di pipiku dan dia berseru gemas kesal...... "mommy, iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhh." Ya ampun, giliran mommy yang harus dihukum ya Mi?

3 comments:

Anonymous said...

kebayang, sebentar lagi saya akan ribed juga nih :) karena akan ada adeknya denny

LeonnieFM said...

@snydez, ehehehe,.. kabarin ya tentang si kecil adeknya Denny. Tuker-tuker pengalaman ribetnya donk.

jaket kulit pria said...

many blog posts do not like this provide a useful article for visitors thanks admin

jaket kulit pria