Tahu tidak apa yang bikin manusia modern jaman sekarang senang punya blog? Saya yakin karena KITA semua bisa menulis apapun seenak udel kita karena blog ini/itu punya kita masing-masing. Kita bisa senarsis yang kita mau dan yang paling paling paling saya suka adalah saya bisa memaki dan menghujat siapapun dan apapun yang bikin hati saya jengkel.
Hari ini yang bikin saya jengkel dan akan saya hujat habis-habisan adalah pengguna toilet umum yang sembarangan.
Di kantor saya ada toilet di tiap lantai. Lantai pertama tersedia toilet dengan kloset jongkok dan lantai kedua dengan kloset duduk. Kenapa diatur demikian saya tidak terlalu peduli untuk menanyakan. Posisi mereka ibarat saling menumpuk alias tepat atas-bawah dengan tangga tepat di depannya. Kebayangkan?
Jadi kalau jaraknya begitu dekat, apakah salah jika saya bertanya kenapa seseorang lebih suka menggunakan kloset duduk dengan berjongkok di atasnya. Saya sih yakin jawaban yang paling benar adalah karena dia DUNGU. Dan fakta bahwa dia akan meninggalkan si kloset dengan kondisi kotor oleh cap sepatunya tanpa bersusah payah membersihankan dengan sepotong tissue, sungguh membuat saya ingin berteriak, "screw your hygiene, you selfish bitch!"
Saya sangat memaklumi kalau kloset itu berada di sebuah gedung perniagaan yang ramai dengan toilet yang terlanjur jorok, banjir dan bau. Lalu atas nama kebersihan dan kesehatan pribadi si kloset lebih baik diinjak daripada diduduki. Saya jadi bertanya kalau si dungu itu kebelet pipis saat berada di sana apa dia lebih suka menahan pipisnya? Atau dia akan pipis berdiri macam anjing?
Hidup jaman sekarang begitu enak, segala jenis barang tersedia, mulai dari yang tidak berguna sampai terlalu banyak fungsinya. Semua produsen berlomba membuat produk yang diklaim paling canggih dan multiguna. Selembar tissue yang akan rontok begitu ketetesan air sampai basah oleh cairan antiseptik pembasmi kuman dijejer di rak-rak di swalayan begitu panjang. Di rak itu setiap wanita yang sangat peduli oleh kesehatan bagian kewanitaannya tahu bahwa tersedia tissue yang khusus dibuat untuk bagian yang sangat intim itu. Kalau ternyata tidak di sana, coba deh cek di bagian kosmetik atau obat-obatan. Adik ipar saya yang paling berisik tentang masalah satu itu punya sedikitnya 3 macam tissue tersedia di tasnya. Kering, basah dan feminin. Belum lagi cairan antiseptik dengan botol imut yang multiguna, mulai dari cuci tangan sampai membersihkan bagian luar barang-barangnya. Semua produk itu tersedia dalam harga terjangkau.
Kalau kita begitu tidak ingin tertular oleh penyakit dari kotoran apapun, kenapa tidak berpikir bahwa orang lain juga menginginkan hal yang sama? Jika saat kita mulai menggunakan sarana publik dalam kondisi baik, kenapa tidak meninggalkannya dalam kondisi baik juga? Apakah begitu banyak orang berpikir bahwa pekerjaan membersihkan toilet dan klosetnya hanya untuk OB di kantor atau petugas kebersihan? Kalau iya, sebaiknya bungkam saja mulut kita saat absen di toilet umum di gedung yang tidak menyediakan petugas kebersihan, melainkan pandang muka kita lekat-lekat di cermin butek itu karena di sana ada wajah orang-orang yang tidak percaya bahwa kebersihan berasal dari dalam diri sendiri.
Saya Leonnie, saya bukan hygiene-freak. Saya adalah wanita serampangan yang lebih memilih kloset duduk dan akan meninggalkannya dalam kondisi kering & bersih hanya karena saya pikir itu adalah benar. Titik.
Hari ini yang bikin saya jengkel dan akan saya hujat habis-habisan adalah pengguna toilet umum yang sembarangan.
Di kantor saya ada toilet di tiap lantai. Lantai pertama tersedia toilet dengan kloset jongkok dan lantai kedua dengan kloset duduk. Kenapa diatur demikian saya tidak terlalu peduli untuk menanyakan. Posisi mereka ibarat saling menumpuk alias tepat atas-bawah dengan tangga tepat di depannya. Kebayangkan?
Jadi kalau jaraknya begitu dekat, apakah salah jika saya bertanya kenapa seseorang lebih suka menggunakan kloset duduk dengan berjongkok di atasnya. Saya sih yakin jawaban yang paling benar adalah karena dia DUNGU. Dan fakta bahwa dia akan meninggalkan si kloset dengan kondisi kotor oleh cap sepatunya tanpa bersusah payah membersihankan dengan sepotong tissue, sungguh membuat saya ingin berteriak, "screw your hygiene, you selfish bitch!"
Saya sangat memaklumi kalau kloset itu berada di sebuah gedung perniagaan yang ramai dengan toilet yang terlanjur jorok, banjir dan bau. Lalu atas nama kebersihan dan kesehatan pribadi si kloset lebih baik diinjak daripada diduduki. Saya jadi bertanya kalau si dungu itu kebelet pipis saat berada di sana apa dia lebih suka menahan pipisnya? Atau dia akan pipis berdiri macam anjing?
Hidup jaman sekarang begitu enak, segala jenis barang tersedia, mulai dari yang tidak berguna sampai terlalu banyak fungsinya. Semua produsen berlomba membuat produk yang diklaim paling canggih dan multiguna. Selembar tissue yang akan rontok begitu ketetesan air sampai basah oleh cairan antiseptik pembasmi kuman dijejer di rak-rak di swalayan begitu panjang. Di rak itu setiap wanita yang sangat peduli oleh kesehatan bagian kewanitaannya tahu bahwa tersedia tissue yang khusus dibuat untuk bagian yang sangat intim itu. Kalau ternyata tidak di sana, coba deh cek di bagian kosmetik atau obat-obatan. Adik ipar saya yang paling berisik tentang masalah satu itu punya sedikitnya 3 macam tissue tersedia di tasnya. Kering, basah dan feminin. Belum lagi cairan antiseptik dengan botol imut yang multiguna, mulai dari cuci tangan sampai membersihkan bagian luar barang-barangnya. Semua produk itu tersedia dalam harga terjangkau.
Kalau kita begitu tidak ingin tertular oleh penyakit dari kotoran apapun, kenapa tidak berpikir bahwa orang lain juga menginginkan hal yang sama? Jika saat kita mulai menggunakan sarana publik dalam kondisi baik, kenapa tidak meninggalkannya dalam kondisi baik juga? Apakah begitu banyak orang berpikir bahwa pekerjaan membersihkan toilet dan klosetnya hanya untuk OB di kantor atau petugas kebersihan? Kalau iya, sebaiknya bungkam saja mulut kita saat absen di toilet umum di gedung yang tidak menyediakan petugas kebersihan, melainkan pandang muka kita lekat-lekat di cermin butek itu karena di sana ada wajah orang-orang yang tidak percaya bahwa kebersihan berasal dari dalam diri sendiri.
Saya Leonnie, saya bukan hygiene-freak. Saya adalah wanita serampangan yang lebih memilih kloset duduk dan akan meninggalkannya dalam kondisi kering & bersih hanya karena saya pikir itu adalah benar. Titik.
4 comments:
Hah ? Saya malah baru tahu adik ipar kamu cerewet :)
aku suka dengan segala kejujuran dan gaya tulisanmu yang sederhana ^_^
ekspresif... dan sederhana.. aku suka..
I'm a hygiene freak and I agree with you TOTALLY!
Very useful material, much thanks for the article.
Post a Comment